Tegakkan Dakwah Sesuai Ajaran Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam Berdasarkan Pemahaman Salafus Shalih

Muamalah, Menghidupkan Tanah Tidak Bertuan

Assalamualaikum sahabat Nyunnah Yuk, Pada Artikel kali ini. Nyunnah Yuk akan menulis artikel yang berjudul Muamalah, Menghidupkan Tanah Tidak Bertuan. Artikel Muamalah, Menghidupkan Tanah Tidak Bertuan ini telah Nyunnah Yuk persiapkan dengan baik untuk anda baca, pahami, dan ambil informasinya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel Muamalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga


Muamalah, Menghidupkan Tanah Tidak Bertuan

Menghidupkan Tanah Tak Bertuan

1. PENGERTIAN TANAH TAK BERTUAN

Al-Mawaat (tanah tak bertuan), huruf miim dan waawu diharakati fath-hah, adalah tanah yang belum dikelola dan belum tersentuh aktivitas kehidupan manusia, pengelolaan tanah diumpamakan ibarat kehidupan dan membiarkan tanah terlantar diibaratkan kematian. Sedang ihyaul mawaat (mengidupkan tanah tak bertuan) adalah seseorang bermaksud hendak menggarap dan mengelola tanah yang belum diketahui ada yang memilikinya, kemudian ia menggarapnya dengan mengairinya, atau menanami tanaman atau mendirikan bangunan, sehingga dengan demikian tanah tersebut menjadi miliknya. (Fathul Bari V: 18).

2. AJAKAN ISLAM UNTUK MELAKUKAN IHYAUL MAWAAT

Dari Aisyah ra dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda, “Barangsiapa yang menggarap tanah tak bertuan, maka ia lebih berhak menjadi pemiliknya.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 6057, Fathul Bari V: 18 no: 2335).

Urwah berkata, “Pada masa pemerintahannya, Umar memutuskan seperti itu.”

Dari Jabir ra dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang belum tersentuh tangan manusia, maka ia menjadi miliknya.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 5975 dan Tirmidzi II: 419 no: 1395).

Darinya (Jabir) juga dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda, “Barangsiapa yang membuat pagar di sekeliling sebidang tanah yang tidak bertuan, maka tanah itu menjadi miliknya.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 5952 dan ‘Aunul Ma’bud VIII: 330 no: 3061).

Sumber: Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 680 – 681.


Demikianlah Artikel Nyunnah Yuk yang berjudul Muamalah, Menghidupkan Tanah Tidak Bertuan

Semoga artikel Muamalah, Menghidupkan Tanah Tidak Bertuan kali ini bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di artikel lainnya.
Tag : Muamalah
Back To Top