Assalamualaikum sahabat Nyunnah Yuk, Pada Artikel kali ini. Nyunnah Yuk akan menulis artikel yang berjudul Muamalah, Kajian Tentang Hiwalah. Artikel Muamalah, Kajian Tentang Hiwalah ini telah Nyunnah Yuk persiapkan dengan baik untuk anda baca, pahami, dan ambil informasinya. Mudah-mudahan isi postingan
Artikel Muamalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Muamalah, Kajian Tentang Hiwalah
Hiwalah
1. PENGERTIAN HAWALAH
Kata hawalah, huruf haa’ dibaca fathah atau kadang-kadang dibaca kasrah, berasal dari kata tahwil (pemindahan) atau dari kata ha’aul (perubahan). Orang Arab biasa mengatakan haala ’anil ’ahdi, yaitu berlepas diri dari tanggung jawab. Sedang menurut fuqaha, para pakar fiqih, hawalah adalah pemindahan kewajiban melunasi hutang kepada orang lain.
2. HUKUM MENERIMA HAWALAH
Barangsiapa yang mempunyai hutang namun dia mempunyai piutang pada orang lain yang mampu, kemudian dia memindahkan kewajiban membayar hutangnya kepada orang lain yang mampu itu, maka orang yang mampu tersebut wajib menerima kewajiban itu.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Penundaan orang yang mampu (melunasi hutang) itu adalah zhalim, dan apabila seorang di antara kamu menyerahkan (kewajiban pembayaran hutangnya) kepada orang kaya, maka terimalah.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 5876).
Sumber: Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 704.
Demikianlah Artikel Nyunnah Yuk yang berjudul Muamalah, Kajian Tentang Hiwalah
Semoga artikel Muamalah, Kajian Tentang Hiwalah kali ini bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di artikel lainnya.
Tag :
Muamalah